"Dengan mengingat Allah SWT, maka hati akan tenang"
-Firman Allah SWT [Q.S. Ar-ra'd 28]
Mengapa 'mengingat' dan mengapa akan 'tenang'?
Mengingat berarti memfokuskan diri untuk selalu ingat, yang bermakna, kapan dan di mana pun selalu fokus kepada-Nya. Hal ini akan menjadi kontrol bagi si hamba dalam setiap tindak-tanduknya.
Ketika seseorang sedang 'mengingat', apa saja yang dilakukannya?
Menyebut-nyebut nama-Nya, memuji kebesaran-Nya, dan melakukan apa saja perbuatan yang dicintai-Nya. Maka ketika semua perbuatan terkontrol dan termonitor dengan baik, akan menjadi perbuatan yang baik pula, sehingga menimbulkan ketenangan ketika melakukannya.
Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan tenang, akan berimbas pada hatinya yang juga akan tenang. Maka semakin banyak mengingat-Nya akan semakin tenang.
Bayangkan ketika Anda melakukan sesuatu yang tidak baik.
Kita tahu bahwa yang kita lakukan adalah hal yang tidak baik dan kita sadar itu bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Maka dalam melakukannya pun ada rasa gusar dan tidak tenang. Sebenarnya di sanalah fungsi hati (perasaan) manusia yang pada hakikatnya adalah 'fitrah' (suci). Dan karena kita melakukan sesuatu yang tidak suci, maka timbul pertentangan dalam hati.
Sebuah contoh dalam melakukan ibadah sholat misalnya.
Ketika orang melakukan sholatnya dengan 'mengingat' Allah SWT, maka sholatnya akan terasa nikmat dan enjoy melakukannya. Tetapi, ketika tidak 'mengingat'/tidak connect, maka sholatnya tidak memiliki nilai spiritual yang membawa kepada ketenangan, melainkan hanya gerakan fisik belaka.
Ketika dalam sholat kita 'focus', maka setiap gerakan akan menjadi energi bagi kita. Dan luar biasanya dalam posisi sujud, darah yang mengandung oksigen akan mengalir ke otak dan memberikan supply oksigen yang cukup ke otak dan berefek akan menyebabkan ketenangan yang luar biasa.
Intinya adalah... ketika kita 'mengingat (focus)' maka hati (perasaan) kita akan tenang.
- R. Zakky Rahman,S.E, IBH Certified Instructor